Selasa, 26 November 2013

BAHAN UAS SEMESTER GASAL 2013-2014


Penting!!!

BAHAN HAPALAN UAS 2013

1.     Paragraf  Induktif dan Deduktif
2.     Ide Pokok Paragraf
3.     Informasi penting dalam paragraph
4.     Bagian-bagian proposal
5.     Rangkuman isi wawancara
6.     Pokok permasalahan yang disampaikan dalam sambutan/pidato
7.     Tanggapan terhadap isi sambutan
8.     Isi Pokok pengglan khotbah
9.     Menentukan tokoh yang diwawancarai
10. Kalimat yang baik untuk mempersilakan seseorang memberikan sambutan
11. Pernyataan yang tepat untuk membuka sambutan
12. Cara menulis alamat surat yang benar
13. Kerancuan dalam penggalan kalimat surat
14. Surat Kuasa
15. Menulis Daftar Pustaka
16. Loc.cit dalam catatan kaki
17. Dialog yang diucapkan dengan ekspresi jengkel
18. Watak dalam drama
19. Ekspresi mimic tokoh
20. Dialog dalam drama
21. Peran protagonist dalam penggalan drama
22. Pelaku protagonist
23. Dialog peran tokoh yang kesal
24. Mimik yang tepat untuk memerankan karakter tokoh tertentu
25. Peran tokoh antagonis
26. Ekspresi yang tepat untuk menggambarkan tokoh ibu
27. Pesan dalam penggalan novel
28. Unsur Ekstrinsik yang terdapat dalam cuplikan novel
29. Kritik dalam berdiskusi
30. Kalimat persetujuan di dalam diskusi
31. Penggunaan bahasa yang tepat untuk penulisan notulen
32. Nilai moral pada cerita
33. Kutipan bagian tujuan penelitian, simpulan, hasil penelitian, masalah yang dibahas, dan Simpulan/saran
34. Latar tempat dalam penggalan cerpen
35. Unsur intrinsic yang paling menonjol dalam penggalan cerpen
36. Cara yang tepat untuk mencari informasi dari sebuah baktu (dalam waktu yang sangat terbatas)
37. Melengkapi paragraph dengan kelompok kata
38. Klimat aktif dan kalimat pasif
39. Hal-hal yang harus ada dalam menyusun resensi
40. Unsur-unsur proposal
41. Wawancara mengenai kebersihan
42. Perbedaan drama dengan karya sastra lainnya
43. Sudut pandang orang ketiga dan macam-macamnya dalam cerita
44. Resensi dan resensator dan sikap resensator
45. Prinsip-prinsip penulisan resensi

Kamis, 03 Oktober 2013


Kamis, 3 Oktober 2013
BAHAN UTS SMESTER GASAL 2013 KELAS XI

  1.    Mendata pokok-pokok isi artikel yang dibaca
  2.   Merangkum pokok-pokok dari ceramah/khotbah
  3.     Menulis kembali isi hikayat dengan bahasa yang dipahami
  4.     Menentukan tema hikayat yang dibaca
  5.    Memerbaiki kalimat tidak baku menjadi kalimat baku
  6.     Menyusun paragraph deduktif dan induktif
  7.      Menulis surat penawaran barang

Rabu, 29 Mei 2013

PEMBAHASAN BAHAN UKK 2013


PEMBAHASAN KISI-KISI UKK XI A6
Resensi buku
Resensi jika dari bahasa Latin,  revidere  (kata kerja) atau recensie.Artinya “melihat kembali, menimbang, atau menilai.” Tindakan meresensi mengandung “memberikan penilaian, mengungkapkan kembali isi pertunjukan, membahas, dan mengkritiknya.”
Resensi berasal dari bahasa Latin, yaitu dari kata kerja revidere atau recensere. Artinya melihat kembali, menimbang, atau menilai. Arti yang sama untuk istilah itu dalam bahasa Belanda dikenal dengan recensie, sedangkan dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah review. Tiga istilah itu mengacu pada hal yang sama, yakni mengulas buku. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku. Dengan pengertian yang cukup luas itu, maksud ditulisnya resensi buku tentu menginformasikan isi buku kepada masyarakat luas.
Ada beberapa syarat untuk meresensi (membuat resensi) buku
1.      Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
2.      Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang,    
         atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi
3.      Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.
4.      Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditujukan.

Contoh
Judul: Likeable Social Media
Penulis: Dave Kerpen
Penerbit: Mc Graw Hill
Halaman: 260 halaman
Harga: US $ 20

Media sosial itu seksi! Demikian sering disebut oleh para marketer. Bagaimana tidak, dengan media sosial, para marketer dapat menjangkau target yang sangat spesifik dengan biaya yang relatif lebih murah ketimbang media tradisional seperti televisi.
Persoalannya, bagaimana seorang marketer harus menyusun strategi agar kampanye yang dilakukan lewat media sosial dapat memberikan efek yang positif.
Buku Likeable Social Media ini memberikan semacam pedoman bagai mereka yang ingin menggunakan media sosial seperti Facebook ataupun Twitter. Penulis buku ini, Dave Kerpen, memberikan segudang tips agar sebuah produk mendapat respon yang baik sehingga dapat memberikan efek viral yang sempurna.
Beberapa tips yang disampaikan dalam buku ini antara lain dengan memosisikan para dengan calon pelanggan. Ia harus dapat mengerti kemauan dan keinginan para calon konsumen.
Artinya, marketer harus dapat mendengar keinginan pelanggan. It's about listening! Begitu dikatakan oleh Dave Kerpen. Mendegarkan konsumen dan calon konsumen menjadi hal yang esensial. Konsumen harus didengarkan, baik pujian hingga cacian mengenai produk yang kita tawarkan.
Mengapa demikian? Karena esensi dari media sosial marketing adalah mendengarkan dan memberikan respon. Tanpa hal ini, sulit bagi marketer untuk meningkatkan brand enggagemnet konsumen.
Nah, jika anda adalah peminat social media marketing, liriklah buku ini.

Kalimat Fakta
Kalimat Fakta adalah kalimat yang berisi peristiwa atau berita yang pasti. Mempunyai data yang valid dan dapat dibuktikan
Ciri-ciri kalimat Fakta
1.Kenyataan
2.Informasi dari kejadian yang sebenarnya.
3. Kalimat fakta adalah kalimat yg mengedepankan fakta nyata dan hasil temuan, dan sering kali menggunakan kutipan dari berbagai sumber sebagai penguat argumen,misalnya "berdasarkan tulisan Leonardo Da Vinci...", "mengutip kata Shakespeare...", "menurut hasil survey yang dilakukan oleh BSI...",dll.
4. Kalimat fakta itu kejadiannya sudah terjadi dan pasti dan biasanya disertai dengan waktu kejadian.misalnya seperti "kebakaran yang terjadi di tanah abang senin kemarin telah memakan 8 orang korban jiwa".
Contoh :
1. Ny. Imin adalah bagian dari warga miskin yang berjumlah 1.031.600 jiwa dari 4 juta penduduk NTB
2. Gambaran kemiskinan ini kian lengkap dilihat dari rumahnya yang berukuran 8X4 meter.
3. “Kalau hujan kami tidur sambil duduk, tidak bisa menggelar tikar karena atap rumah bocor,” ungkap Ny. Imin.


Tanggapan terhadap permasalahan
Pendapat seseorang dalam sebuah diskusi tentu akan mengundang reaksi dari peserta lain. Reaksi tersebut merupakan komentar/tanggapan yang dapat berupa persetujuan ataupun penolakan. Komentar maupun tanggapan, baik berupa persetujuan maupun penolakan seharusnya disertai dengan alasan yang logis. Komentar artinya pendapat yang berisi uraian atau ulasan tentang suatu masalah. Selain itu, komentar yang diberikan pun harus mengarah pada perbaikan dan permasalahan yang diangkat.
Pada saat menyampaikan sebuah komentar, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Beberapa hal tersebut antara lain sebagai berikut.
·       Komentar harus mengarah pada permasalahan yang ada.
·       Sampaikan secara jelas dan tidak berbelit-belit.
·       Komentar tidak bersifat menjatuhkan atau menguji seseorang.
·       Komentarilah isi dari makalah tersebut, bukan mengenai orangnya.
·       Sertakan alasan yang logis dan mendukung, jika perlu sertakan beberapa kalimat kutipan dari pernyataan penyaji makalah.
·       Tunjukkan kekurangan dan kelemahan yang disertai bukti, jika berupa kritikan dan masukan.
·       Komentar harus memiliki nilai manfaat bagi orang lain.

 Persoalan : Banyak anak di bawah umur lebih suka menyaksikan tayangan sinetron remaja di televisi, hal ini dikhawatirkan menimbulkan dampak negatif bagi perkembangan anak.
Tanggapan : Sebaiknya anak-anak di bawah umur memang harus dibatasi dalam menyaksikan sinetron remaja tersebut, atau paling tidak ada pendamping dari orang tua. Sebab, seringkali ada beberapa adegan sinetron yang tidak mendidik dan tidak layak untuk ditonton anak-anak di bawah umur.


BARIS 1: Nanda Pramitalya J
                  Andi Alifa
                  Diendha Amelinda
      Muhammad Saiful I
      Nadya Amelia P
      Yunita R
      Agnestria FW
      Rafika Ghassani
     
               
  1. Pokok Pikiran dalam Paragraf
Pikiran pokok terdapat dalam kalimat yang paling umum, dijelaskan oleh kalimat lain, dan kata kuncinya selalu diulang-ulang. Pokok pikiran adalah suatu hal yang dibahas atau diungkapkan dalam sebuah bacaan. Pokok pikiran diungkapkan dengan kata-kata atau frase. Letak pokok pikiran di awal paragraf disebut (deduktif), di akhir paragraf disebut (induktif), dan di awal dan di akhir paragraf adalah (deduktif-induktif). 

Contoh Pokok Pikiran dalam Paragraf:
Banyak yang dapat kita kerjakan untuk membantu sesama manusia. Jean Henry Dunant, misalnya, untuk membantu korban peperangan, ia telah memelopori berdirinya Palang Merah Internasional pada tahun 1963.

Di Indonesia, kita mengenal nama Palang Merah Indonesia (PMI). PMI berdiri tanggal 17 September 1945. Ketua Pengurus Besar, PMI, saat itu adalah Drs. Mohammad Hatta. Beliau dibantu oleh Ketua Pengurus Harian, Dr. Buntaran Martoatmojo.

Tujuan PMI dahulu tidaklah berbeda dengan tujuan Palang Merah Internasional, yaitu membantu para korban perang tanpa membedakan suku, bangsa, negara, dan agama. Sekarang, tujuan PMI berkembang luas. PMI ikut membantu meringankan beban penderita, seperti korban letusan gunung berapi, korban banjir, korban kecelakaan, lalu lintas, korban wabah penyakit, dan korban kebakaran.

Tujuan kemanusiaan seperti itu melibatkan pula para pelajar. Pelajar sering membeli dan mengedarkan kupon Palang Merah Indonesia dan mengumpulkan makanan ataupun pakaian. Bahkan, di sekolah lanjutan, terbentuk pula kelompok Palang Merah Remaja (PMR). Tugas mereka, antara lain ikut membantu menjaga kesehatan teman-teman di sekolah. Pelajar yang telah berusia 17 tahun ke atas dapat menyumbangkan darah atau menjadi donor. Semuanya itu mereka lakukan dengan ikhlas demi membantu sesama manusia.

Ide pokok bacaan di atas adalah : Tujuan Palang Merah Indonesia.

  1. Kalimat Utama dalam Paragraf
Kalimat utama dapat  terletak di awal paragraf, di akhir paragraf, di awal dan akhir paragraf, atau di awal sampai akhir paragraf.
Ciri kalimat utama :
1. Mengandung permasalahan yang dapat diuraikan lebih lanjut
2. Biasanya berupa kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
3. Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain
4. Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi
5. Pada paragraf induktif, kalimat utama sering kali ditandai kata-kata kunci seperti :
    Ø Sebagai kesimpulan….
    Ø Yang penting….
    Ø Jadi, …..
    Ø Dengan demikian…

Contoh Kalimat Utama dalam Paragraf:
(1) Rumah Pak Amat sungguh memprihatinkan. (2) Dinding rumahnya terbuat dari anyaman bambu yang sudah usang dan berlubang di sana-sini . (3) Tidak terdapat sekat di bagian dalam rumah yang hanya berukuran tiga kali empat meter persegi tersebut. (4) Sebuah dipan bambu yang juga sudah reyot terdapat di salah satu sudut ruangan. (5) Di sudut yang lain,  terlihat beberapa peralatan dapur, seperti kompor, wajan, piring dan gelas.

Perhatikanlah kalimat-kalimat yang ada dalam contoh paragraf di atas! Ketika kita membaca kalimat pertama (1) kita dapat langsung memahami isi kalimat secara utuh. Sedangkan pada kalimat yang ke-2, hingga kalimat terakhir kita pisahkan dari paragraf, pasti akan timbul berbagai pertanyaan.

  1. Ikhtisar dalam sebuah Paragraf
Rangkuman diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya saja.

Langkah-langkah menulis ikhtisar:
Untuk dapat menghasilkan sebuah rangkuman yang baik, seorang penulis pemula perlu memperhatikan empat hal pokok, yaitu:
·       Mampu membaca dengan baik bacaan yang akan dirangkum
·       Mampu memahami isi secara utuh terhadap bacaan yang akan dirangkum
·       Mampu menemukan ide-ide pokok ataupun kalimat topik dalam bacaan yang akan dirangkum
·       Mampu menyusun kembali ide-ide maupun kalimat topik yang telah ditemukan menjadi sebuah tulisan utuh

  1. Kalimat Simpulan Untuk Melengkapi Paragraf
Kalimat Simpulan adalah suatu pernyataan yang dibuat berdasarkan ide pokok dan kata kunci dari kalimat penjelas dengan kalimat sendiri.

Contoh Kalimat Simpulan Untuk Melengkapi Paragraf:
Dengan berolahraga, badan kita menjadi sehat dan terhindar dari penyakit akibat kegemukan. Pikiran yang telah jenuh menjadi segar kembali dan bersemangat Bakat dan hobi yang terpendam dapat disalurkan dan dikembangkan sehingga dapat menciptakan prestasi. Karena waktu luang dimanfaatkan dengan berolahraga, kita terhindar dari perbuatan yang merugikan. Karena banyak bergaul, pandangan kita tidak sempit dan sikap kita terpupuk menjadi toleran dan sportif.
Kalimat kesimpulan yang sesuai dengan isi paragraf adalah Jadi, berolahragalah dengan teratur dan sebaik-baiknya.

      5.  Resensi Buku
-       Berasal dari bahasa latin revidere yang artinya melihat kembali, meninmbang/menilai
-       Informasi actual tentang buku yang dimuat di media massa dan majalah
Hal yang harus dicantumkan dalam sebuah resesnsi:
1.    Judul buku
2.    Penerbit
3.    Tahun penerbit
4.    Penerjemah
5.    Harga buku yg diperlukan
6.    Tebal
7.    Inti dari buku tersebut
Tujuan
-       Memberikan informasi tentang yg tampak dan tangkisdalam sebuah buku
-       Mengajak pembaca untuk bias memikirkan dan menerungkan lebih jauh fenomena yg muncul
      6. Langkah-Langkah Meresensi Buku
1. cermati judul buku dan pengarang
2. lihat kata pengantar dan daftar isi
3. membaca (jika perlu diulang ulang)
4. membuat resensi

       7. Penulisan Daftar Pustaka
1. Penyusunan urutan daftar pustaka berdasarkan alfabet yang secara berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka (1,2,3, dan seterusnya)
2. Dalam penulisan daftar pustaka perlu diperhatikan beberapa hal berikut ini:
  • Menulis nama pengarang (Nama pengarang bagian belakang terlebih dahulu ditulis, kemudian diikuti dengan nama depan)
  • Tulis tahun terbit buku, setelah itu diberi tanda titik (.)
  • Tulis tahun terbit buku dengan memberikan garis bawah atau cetak miring. Setelah judul buku kemudian diberikan tanda titik (.)
  • Tulis kota terbit dan nama penerbitnya. Antara kedua bagian tersebut diberi tanda titik dua (:), kemudian setelah nama penerbit diberikan tanda titik (.)
Contoh Penulisan Daftar Pustaka:
Data buku:
Judul : Tata Bhs Indonsia
Penulis : Prof. Dr. Gorys Keraf
Penerbit : Nusa Indah
Tempat : Ende
Tahun : 1993
Penulisan daftar pustaka yang tepat berdasarkan data tersebut adalah Keraf, Gorys. 1993. Tata Bahasa Indonesia. Ende : Nusa Indah.
8.    Surat Kuasa
Surat kuasa adalah surat yang berisi pelimpahan wewenang dari seseorang atau pejabat tertentu kepada seseorang atau pejabat lain. Pelimpahan wewenang dapat mewakili pihak yang memberi wewenang.
Ciri-ciri surat kuasa :
-Surat berisi pemberian kuasa/wewenang kepada seseorang untuk mengurus   sesuatu kepentingan
-Bahasa yang digunakan singkat, lugas, efektif, dan tidak terbelit-belit

Bagian - bagian surat kuasa :
  1. Kepala surat
  2. Nomor surat
  3. Pemberi kuasa
  4. Identitas pemberi kuasa
  5. Penerima kuasa
  6. Identitas penerima kuasa
  7. Hal yang dikuasakan
  8. Waktu pemberian kuasa
  9. Tanda tangan penerima dan pemberi kuasa

Contoh Surat Kuasa Pengambilan Gaji / Pengambilan Uang
SURAT KUASA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Deasy Novianti
Tempat/Tgl. Lahir : DKI Jakarta, 1 Januari 1976
Pekerjaan : Pegawai PT. Nusa Dua Jaya
Alamat : Jl. Kapten Pierre Tendean 61, Jogjakarta

Memberikan kuasa pengambilan gaji untuk bulan Agustus 2012 dikarenakan saya sedang sakit. Oleh karena itu, saya akan memberikan kuasa kepada :

Nama : Rene Inggarjati
Tempat/Tgl. Lahir : Madiun, 13 September 1979
Pekerjaan : Swasta
Alamat: Jl. Raya Solo 1, Jogjakarta

Demikian Surat Kuasa ini kami buat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jogjakarta, 23 Agustus 2012
Penerima Kuasa Pemberi Kuasa

( Rene Inggarjati ) ( Deasy Novianti )
       9. Kata Penghubung Antar Kalimat
Kata penghubung ialah kata yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah kalimat atau menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam sebuah paragraf.
Kata penghubung antarkalimat adalah kata yang menjadi penghubung antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya dalam satu paragraf. Dengan adanya kata penghubung ini, kalimat menjadi lebih padu.
Contoh:
·      akan tetapi
·      namun
·      oleh karena itu
·      jadi
·      dengan demikian
·      meskipun begitu
·      lagi pula

Kata penghubung antarkalimat ini penulisannya didahului  tanda koma.

Contoh kalimat:
1.    Tidak ada pendekatan paling pas untuk mengarahkan remaja. Akan tetapi, pendekatan hati yang   dilakukan orang tua bisa mencapai hasil paling baik.
2.    Ia telah bekerja keras. Siang malam ia mencari uang untuk sekolah anaknya. Oleh karena itu, tidak ada anaknya yang tidak berhasil.
3.    Orang itu sangat sensitif. Ini tidak baik. Segala sesuatu yang berlebihan cenderung negatif. Lagi pula, sifat sensitif  tidak tepat untuknya karena ia seorang lelaki.

10. Kata Penghubung
Kata penghubung ialah kata yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah kalimat atau menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam sebuah paragraf.

ª     Kata Penghubung Intrakalimat
Kata penghubung intrakalimat yaitu kata yang menghubungkan kata dengan kata dalam sebuah kalimat.
Contoh:
Dan                tetapi              atau                sesudah        jika
Agar                supaya                       dengan          bahwa                        karena

Contoh kalimat:
1.   Semua usaha sudah ia lakukan, tetapi hasil yang ia dapat belum memuaskan.
2.   Ani bukan seorang pecandu masakan Padang, melainkan pecandu masakan       Palembang.
3.   Ia sadar bahwa manusia hanya bisa berusaha.

ª     Kata penghubung korelatif
Yaitu kata penghubung yang menghubungkan dua kata, frase, atau klausa, yang mengandung kedudukan sama. Contoh:
a.    baik… maupun….
b.    …tidak…tetapi….
c.     …bukan…melainkan….
d.    makin…makin….
e.    kian…kian….
f.      sedemikian rupa …  sehingga….
g.    tidak hanya… tetapi juga….

Contoh kalimat:
1.  Baik yang ia katakan maupun yang ia lakukan telah dimaafkan oleh penguasa.
2.  Tanah itu tidak berfungsi bagi orang Dayak, tetapi bagi orang Madura bila   dimanfaatkan untuk membuat batu bata.     
      3.   Pak Amin bukan seorang petani, melainkan pemilik lahan.

ª     Kata Penghubung Antarkalimat
Kata penghubung antarkalimat adalah kata yang menjadi penghubung antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya dalam satu paragraf. Dengan adanya kata penghubung ini, kalimat menjadi lebih padu.Contoh:
a.    akan tetapi
b.    namun
c.     oleh karena itu
d.    jadi
e.    dengan demikian
f.      meskipun begitu
Kata penghubung antarkalimat ini penulisannya didahului  tanda koma.

11. Kata Klise Dalam Hikayat
Klise menurut bahasa Atau umum :
Kata-kata atau ungkapan yang telah kuno atau usang sehingga tak menyentuh perasaan lagi pemakaiannya yang berulang-ulang . Biasanya dipakai dalam lyrik-lyrik lagu yang melow.
Misalnya : Wajahmu seindah bintang. matamu bagaikan sinar mentari di pagi hari. bibirmu bagaikan bunga mawar yang baru mekar. dan lain-lain.
( tidak sesuai dengan fakta dan keadaan hanya diandai-andaikan saja, supaya menjadi lebih indah )
Pada hikayat,gaya bahasa yang digunakan bersifat statis, yaitu biasanya menggunakanungkapan arkais(klise), seperti syahdan, hatta, alkisah, pada suatu hari, dan lain-lain. Majas masih biasa digunakan secara baku dan konsisten.

Contoh Kata Klise Dalam Hikayat:
Hatta terkenanglah Putri itu akan kebaikan saudagar itu, dengan berlinang-linang air matanya sambil mengatakan terima kasih. Maka hari pun petanglah, maka datanglah Ishak dengan kudanya. Setelah malam, bersedialah ia akan berangkat. Maka dinantinya, lambat Putri Johan Manikam datang, sebab berkata-kata dengan saudagar, maka Ishak pun mengantuklah matanya lalu tertidur. Seketika lagi hujan rintik-rintik pun turun, serta gelap gulita, sehingga suatu pun tiada yang kelihatan lagi.

Kata-kata klise diatas adalah Berlinang-linang air matanya.

12. Bahasa Pralogis dalam hikayat
Hikayat pada umunya bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika tersendiri dan biasanya diluar nalar dan kewajaran. Tidak sama dengan logika umum, ada juga yang menyebutnya fantasi.
Contoh Bahasa Pralogis dalam Hikayat:
Maka pada suatu hari baginda pun sedang ramai di hadap oleh segala raja-raja sekalian, maka Si Miskin itu pun datanglah di hadapan Baginda itu. Setelah dilihat orang banyak itu akan si Miskin itu datang dua laki istri dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya, maka orang banyak itu pun ramailah ia tertawa serta mengambil kayu dan batu, habislah bengkak-bengkak, ada yang berdarah, segala tubuhnya itu berlumuranlah dengan darah, maka orang pun gemparlah.

Kalimat yang merupakan bahasa pralogis terdapat pada Setelah dilihat orang banyak itu akan si Miskin itu datang dua laki istri dengan rupa kainnya seperti dimamah anjing rupanya.

     13. Ciri-Ciri Istana Sentris dari Sebuah Paragraf
Ciri-ciri Istana sentris adalah isi ceritanya berkisar pada tokoh raja dan
            keluarganya.
            Contoh hikayat yang mengandung unsur istana sentris :
                                          BUNGA KEMUNING
Dahulu kala, ada seorang raja yang memiliki sepuluh orang puteri yang cantik-cantik. Sang raja dikenal sebagai raja yang bijaksana. Tetapi ia terlalu sibuk dengan kepemimpinannya, karena itu ia tidak mampu untuk mendidik anak-anaknya. Istri sang raja sudah meninggal ketika melahirkan anaknya yang bungsu, sehingga anak sang raja diasuh oleh inang pengasuh. Puteri-puteri Raja menjadi manja dan nakal. Mereka hanya suka bermain di danau. Mereka tak mau belajar dan juga tak mau membantu ayah mereka. Pertengkaran sering terjadi di antara mereka.
Kesepuluh puteri itu dinamai dengan nama-nama warna. Puteri Sulung bernama Puteri Jambon. Adik-adiknya dinamai Puteri Jingga, Puteri Nila, Puteri Hijau, Puteri Kelabu, Puteri Oranye, Puteri Merah Merona dan Puteri Kuning, Baju yang mereka pun berwarna sama dengan nama mereka. Dengan begitu, sang raja yang sudah tua dapat mengenali mereka dari jauh. Meskipun kecantikan mereka hampir sama, si bungsu Puteri Kuning sedikit berbeda, ia tak terlihat manja dan nakal. Sebaliknya ia selalu riang dan dan tersenyum ramah kepada siapapun. Ia lebih suka berpergian dengan inang pengasuh daripada dengan kakak-kakaknya.
Pada suatu hari, raja hendak pergi jauh. Ia mengumpulkan semua puteri-puterinya. “Aku hendak pergi jauh dan lama. Oleh-oleh apakah yang kalian inginkan?” tanya raja.
“Aku ingin perhiasan yang mahal,” kata Puteri Jambon.
“Aku mau kain sutra yang berkilau-kilau,” kata Puteri Jingga. 9 anak raja meminta hadiah yang mahal-mahal pada ayahanda mereka. Tetapi lain halnya dengan Puteri Kuning. Ia berpikir sejenak, lalu memegang lengan ayahnya.
“Ayah, aku hanya ingin ayah kembali dengan selamat,” katanya. Kakak-kakaknya tertawa dan mencemoohkannya.
“Anakku, sungguh baik perkataanmu. Tentu saja aku akan kembali dengan selamat dan kubawakan hadiah indah buatmu,” kata sang raja. Tak lama
kemudian, raja pun pergi.
Selama sang raja pergi, para puteri semakin nakal dan malas. Mereka sering membentak inang pengasuh dan menyuruh pelayan agar menuruti mereka. Karena sibuk menuruti permintaan para puteri yang rewel itu, pelayan tak sempat membersihkan taman istana. Puteri Kuning sangat sedih melihatnya karena taman adalah tempat kesayangan ayahnya. Tanpa ragu, Puteri Kuning mengambil sapu dan mulai membersihkan taman itu. Daun-daun kering dirontokkannya, rumput liar dicabutnya, dan dahan-dahan pohon dipangkasnya hingga rapi. Semula inang pengasuh melarangnya, namun Puteri Kuning tetap berkeras mengerjakannya. Kakak-kakak Puteri Kuning yang melihat adiknya menyapu, tertawa keras-keras. “Lihat tampaknya kita punya pelayan baru,” kata seorang diantaranya.
“Hai pelayan! Masih ada kotoran nih!” ujar seorang yang lain sambil melemparkan sampah. Taman istana yang sudah rapi, kembali acak-acakan. Puteri Kuning diam saja dan menyapu sampah-sampah itu. Kejadian tersebut terjadi berulang-ulang sampai Puteri Kuning kelelahan. Dalam hati ia bisa merasakan penderitaan para pelayan yang dipaksa mematuhi berbagai perintah kakak-kakaknya.
“Kalian ini sungguh keterlaluan. Mestinya ayah tak perlu membawakan apa-apa untuk kalian. Bisanya hanya mengganggu saja!” Kata Puteri Kuning dengan marah.
“Sudah ah, aku bosan. Kita mandi di danau saja!” ajak Puteri Nila. Mereka meninggalkan Puteri Kuning seorang diri. Begitulah yang terjadi setiap hari, sampai ayah mereka pulang. Ketika sang raja tiba di istana, kesembilan puterinya masih bermain di danau, sementara Puteri Kuning sedang merangkaibunga di teras istana. Mengetahui hal itu, raja menjadi sangat sedih.
Anakku yang rajin dan baik budi! Ayahmu tak mampu memberi apa-apa selain kalung batu hijau ini, bukannya warna kuning kesayanganmu!” kata sang raja. Raja memang sudah mencari-cari kalung batu kuning di berbagai negeri, namun benda itu tak pernah ditemukannya.
“Sudahlah Ayah, tak mengapa. Batu hijau pun cantik! Lihat, serasi benar dengan bajuku yang berwarna kuning,” kata Puteri Kuning dengan lemah lembut.
“Yang penting, ayah sudah kembali. Akan kubuatkan teh hangat untuk ayah,” ucapnya lagi. Ketika Puteri Kuning sedang membuat teh, kakak-kakaknya berdatangan. Mereka ribut mencari hadiah dan saling memamerkannya. Tak ada yang ingat pada Puteri Kuning, apalagi menanyakan hadiahnya.
Keesokan hari, Puteri Hijau melihat Puteri Kuning memakai kalung barunya. “Wahai adikku, bagus benar kalungmu! Seharusnya kalung itu menjadi milikku, karena aku adalah Puteri Hijau!” katanya dengan perasaan iri.
“Ayah memberikannya padaku, bukan kepadamu,” sahut Puteri Kuning. Mendengarnya, Puteri Hijau menjadi marah. Ia segera mencari saudara-saudaranya dan menghasut mereka.
“Kalung itu milikku, namun ia mengambilnya dari saku ayah. Kita harus mengajarnya berbuat baik!” kata Puteri Hijau. Mereka lalu sepakat untuk merampas kalung itu. Tak lama kemudian, Puteri Kuning muncul. Kakak-kakaknya menangkapnya dan memukul kepalanya. Tak disangka, pukulan tersebut menyebabkan Puteri Kuning meninggal.
“Astaga! Kita harus menguburnya!” seru Puteri Jingga. Mereka beramai-ramai mengusung Puteri Kuning, lalu menguburnya di taman istana. Puteri Hijau ikut mengubur kalung batu hijau, karena ia tak menginginkannya lagi. Sewaktu raja mencari Puteri Kuning, tak ada yang tahu kemana puteri itu pergi. Kakak-kakaknya pun diam seribu bahasa. Raja sangat marah. “Hai para pengawal! Cari dan temukanlah Puteri Kuning!” teriaknya.
Tentu saja tak ada yang bisa menemukannya. Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, tak ada yang berhasil mencarinya. Raja sangat sedih. “Aku ini ayah yang buruk,” katanya.” Biarlah anak-anakku kukirim ke tempat jauh untuk belajar dan mengasah budi pekerti!” Maka ia pun mengirimkan puteri-puterinya untuk bersekolah di negeri yang jauh. Raja sendiri sering termenung-menung di taman istana, sedih memikirkan Puteri Kuning yang hilang tak berbekas.
Suatu hari, tumbuhlah sebuah tanaman di atas kubur Puteri Kuning. Sang raja heran melihatnya. “Tanaman apakah ini? Batangnya bagaikan jubah puteri, daunnya bulat berkilau bagai kalung batu hijau, bunganya putih kekuningan dan sangat wangi! Tanaman ini mengingatkanku pada Puteri Kuning. Baiklah, kuberi nama ia Kemuning.!” kata raja dengan senang. Sejak itulah bunga kemuning mendapatkan namanya. Bahkan, bunga-bunga kemuning bisa digunakan untuk mengharumkan rambut. Batangnya dipakai untuk membuat kotak-kotak yang indah, sedangkan kulit kayunya dibuat orang menjadi bedak. Setelah mati pun, Puteri Kuning masih memberikan kebaikan.
     14. Isi Pasal-Pasal Dalam Surat Perjanjian
Isi pasal dalam surat perjanjian ada 7 pasal,yaitu
            Pasal 1          : Harga
            Pasal 2          : Cara pembayaran
            Pasal 3          : Jaminan
            Pasal 4          : Penyerahan kendaraan
            Pasal 5          : Status kepemilikan
            Pasal 6          : Sanksi
            Pasal 7          : Penyelesaian perselisihan

Contoh Pasal dalam surat perjanjian     :
PASAL 1

HARGA

Para Pihak telah setuju dan sepakat, bahwa harga kendaraan yang dimaksudkan dalam Perjanjian ini adalah sebesar Rp _____ (_____ Rupiah).

PASAL 2


CARA PEMBAYARAN 

1.  PIHAK KEDUA telah menyerahkan uang muka sebesar Rp _____ (_____ Rupiah) kepada PIHAK PERTAMA yang dengan ini telah menyatakan telah menerima pembayaran tersebut dari PIHAK KEDUA.

2.  Sisa pembayaran dari harga kendaraan dalam Perjanjian ini akan dilakukan secara tunai pada saat Perjanjian ini ditandatangani.

PASAL 3

JAMINAN 

PIHAK PERTAMA menjamin PIHAK KEDUA bahwa kendaraan tersebut merupakan milik sah dari PIHAK PERTAMA dan tidak ada orang atau pihak lain yang turut memilikinya, dan sebelumnya belum pernah dijual, atau dipindahkan haknya, atau dijaminkan dengan cara bagaimanapun juga kepada orang atau pihak lain.

PASAL 4

PENYERAHAN KENDARAAN 

Penyerahan kendaraan dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA akan dilakukan setelah Perjanjian ini ditandatangani dengan cara KENDARAAN AKAN DIANTAR PIHAK PERTAMA KE TEMPAT Pihak Kedua selambat-lambatnya _____ setelah pe-nandatanganan Perjanjian ini.

PASAL 5

STATUS KEPEMILIKAN 

Status kepemilikan atas kendaraan tersebut akan beralih dari PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA, setelah PIHAK KEDUA melunasi sisa pembayarannya, dan PIHAK PERTAMA menyerahkan BPKB kendaraan tersebut.

PASAL 6

SANKSI 

Apabila PIHAK PERTAMA tidak dapat menyerahkan kendaraan tersebut pada waktunya seperti yang tersebut pada Pasal 4, sedangkan hal ini tidak dikarenakan force majeure (hal-hal di luar kekuasaan PIHAK PERTAMA), maka PIHAK PERTAMA dikenakan denda sebesar Rp _____ (_____ Rupiah) tiap-tiap hari dengan maksimum Rp _____ (_____Rupiah) dari pembayaran yang telah diterima PIHAK PERTAMA, kecuali bila keterlambatan ini disebabkan kelalaian atau kesalahan PIHAK PERTAMA sendiri. Dalam hal mana PIHAK PERTAMA tidak diwajibkan membayar uang denda.

PASAL 7

PENYELESAIAN PERSELISIHAN 

Apabila terjadi perselisihan sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, maka Para Pihak akan menyelesaikan dengan jalan musyawarah. Dan, apabila dengan jalan musyawarah tidak tercapai maka Para Pihak sepakat untuk memilih domisili hukum yang umum dan tetap pada Kantor Panitera Pengadilan _____ .

Demikian Perjanjian ini dibuat sebagai bukti yang sah oleh Para Pihak pada hari, tanggal, bulan, dan tahun seperti yang telah disebutkan pada awal Perjanjian.


     15. Watak Seorang Tokoh Dalam Dialog Drama
Watak seorang tokoh dapat dilukiskan melalui cara-cara tersamar dengan     
melukiskan keadaan, lingkungan, keadaan tubuh, keadaan batin, tingkah laku, dialog, keadaan tempat tinggal, kamar, dan sebagainya.
            Contoh penggambaran watak      :
Ibu Suci : (berlari menuju kelas, menerobos kerumunan murid-murid yang menonton di pintu)

Kepala Sekolah : (maju membentak dan menghardik para penonton) “Minggir!”

Waskito : (berdiri di muka kelas membelakangi deretan bangkubangku. Tangannya memegang gunting yang tak terbuka)

Kepala Sekolah : (suaranya menggelegar) “Berikan gunting itu, Waskito!”

Waskito : (terkejut)

Ibu Suci : (maju tiga-empat langkah merebut gunting dari tangan Waskito) “Ah, kamu ini ada-ada saja. Dari mana kau dapatkan gunting ini!” (Langsung berbalik memberikan gunting tersebut kepada Kepala Sekolah. Kemudian merangkul lengan ke arah pundak Waskito sambil mengajak keluar kelas)
           
     16. Amanat Dari Kutipan Novel
Amanat merupakan pesan yang terkandung di dalam suatu cerita.
           
            Contoh Amanat Dari Kutipan Novel:       
A kiong kembali merogoh sesuatu di dalam  koper dan segera menyerahkan kunir seukuran ibu jari.Tanpa banyak cingcong,Mahar memotong kunir dan dengan gerakan sangat cepat tak sempat kuhindariia menggerus kunir itu di keningku,melukis tanda silang yang besar.Maka,terpampanglah di keningku huruf X berwarna kuning.Lalu,seperti telah sama-sama paham prosedur berikutnya,tanpa dikomando,A Kiong mengambil dahan-dahan beluntas dari dalam koper,melemparkannya kepada Mahar yang menyambutnya dengan tangkas dan langsung menampar-namparkan daun-daun itu ke sekujur tubuhku.Sementara Mahar mengibas-ngibaskan daun beluntas dengan beringas,A Kiong serta-merta menyembur-nyemburkan air ke seluruh tubuhku termasuk wajah melalui alat penyemprot bunga sehingga yang terjadi adalah sebuah kekacauan.

Amanat dalam kutipan novel berikut adalah Tindakan seseorang yang berlebihan akan menimbulkan kekacauan.

     17. Tokoh Antagonis Dalam Drama
Antagonis adalah tokoh tambahan, kebalikan dari tokoh utama, musuh tokoh utama yang biasanya berwatak keras, jahat atau sesuatu yang kurang bagus.

Contoh Tokoh Antagonis Dalam Drama:
Kejahatan seorang bawang merah kepada bawang putih (dalam cerita bawang merah dan bawang putih).

     18. Gerakan Sebelum Dialog Drama
Gerakan sebelum dialog dalam drama yaitu  Gerakan anggota tubuh.
Ada tiga kategori melakukan gerakan:
a) gerakan dilakukan bersamaan dengan pengucapan kata
b) gerakan dilakukan sebelum kata diucapkan
c) gerakan dilakukan sesudah kata diucapkan 

Contoh Gerakan Sebelum Dialog Drama:
Melambai, ,mengembangkan jari-jari, mengepal, menghentakkan kaki, atau gerakan lain seturut dengan luapan emosi.

19. Bahasa Penutup Proposal
Proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelaskan sebuah tujuan untuk si pembaca sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan tersebut yang lebih menditeil. Didalam proposal ada bagian penutup proposal.

Contoh Bahasa Penutup Proposal:
Demikian Proposal Kegiatan Ini Kami Buat Agar menjadi dasar pertimbangan dalam menyetujui dan mendukung kegiatan ini.
Proposal ini masih jauh dari sempurna maka kritik dan saran serta masukan yang dapat membantu menyempurnakan pelaksanaan kegiatan selanjutnya sangat kami harapkan.
Mandirancan, 19 Juni 2012
Ketua OSIS,                                                   Sekretaris

 AGIEL RASURYA DHIKA                                       RISFA  AMANDIRA
NIS. 1778                                                                       NIS. 1972

Mengetahui,
Kepala Sekolah                                                    Guru Pembimbing (Guru Kesenian)
Ir.ANDHIKA PRASETYO,Skom.Mpd                                IHAT SOLIHAT. Spd.
NIP. 010 185 890 128                                                                        NIP. 109 198 675 970

Ketua Panitia,
RUDIATNA PRATAMA

Penjelasan untuk No.20,21,dan 22

-      Sudut Pandang, yaitu cara penulis menempatkan dirinya didalam cerita dan dijadikan teknik yang dipilih oleh penulis untuk menyampaikan ceritanya.
-      Amanat, yaitu ajaran moral atau pesan didaktis yang disampaikan pengarang kepada pembaca.
-      Watak atau Penokohan, adalah cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Terbagi dalam 2 teknik yaitu teknik analitik : menuliskan karakter tokoh secara langsung dan teknik dramatic : Melukiskan karakter tokoh melalui ucapan,dialog,maupun tindakan.

  1.  Aku sudah mengetahui wajahnya sejak lama, sejak sekitar 2 tahun lalu Seminggu sekali dia datang ke salon itu, selalu. Aku kerap tertawa saat teringat kali pertama aku melihatnya. Lusuh,kusam,dekil,sama sekali tak berwarna. Tapi aku tahu, dia bak mutiara jatuh dalam kotoran dan ketidakberuntungan. Tinggal membasuhnya saja sebelum pancarannya kembali. Dan rupanya dia tahu bagaimana cara memelihara diri. Terbukti tak ada tanda kekusaman yang muncul. Aih, aku jadi iri (Mimpimu apa?-Ardyan Amroellah)

Dari kutipan cerpen diatas pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama “aku” sebagai tokoh bukan utama.
Watak dari “aku” yaitu Iri hati, sombong
Amanat : Janganlah menilai terhadap sesuatu berdasarkan fisik luarnya saja


  1. Laki-laki itu masih muda. Kulitnya matang dan ia masih gagah. Bagi penduduk kampong, kebijakannya tak diragukan lagi. Kemejanya yang berwarna abu-abu polos rapi tersetrika telah layu dibubuhi keringat. Ia bertolak pinggang. Satu tangannya merogoh saku celananya. Penduduk Talang Mamak memanggilnya Patih Laman.

Dari kutipan cerita diatas pengarang menggunakan sudut pandang Orang ketiga tunggal.
Watak dari tokoh Patih Laman yaitu bijaksana.
Amanat : Kebijakan yang ditunjukan seseorang tentu akan membuat orang-orang disekitarnya segan dan kagum.

  1. Pak Balam kemudian terdengar berkata dengan suara seperti orang mengigau, “Awas harimau itu dikirimoleh Tuhan untuk Menghukum kita yang berdosa, awas harimau, akuilah dosa-dosa kalian.”

Dari kutipan cerita diatas pengarang menggunakan sudut pandang orang ketiga.
Watak dari tokoh Pak Balam suka memberikan nasehat,peringatan.
Amanat : Hindarilah dirimu dari segala dosa karena Tuhan akan menghukum orang yang berbuat dosa tersebut.


  1. Kalimat Fakta
Kalimat yang berisi ada pelaku, tempat kejadian, waktu, jumlah, bagaimana kejadian, rincian yang jelas, serta tidak bisa dibantah keraguannya. Dengan kata lain merupakan kenyataan atau pernyataan yang tidak terbantahkan lagi kebenarannya.

Contoh kalimat fakta adalah :
-Tanggal 8 Oktober akan ada kegiatan ‘Malam Bina Keakraban.
-Candi Cangkuang Terletak di Kabupaten Garut
-Terjadinya Tsunami di Aceh pada tahun 2004 menewaskan banyak korban.

24. Inti Frase
Dalam sebuah frase endosentris atributif, ada yang dinamakan sebagai inti frase. Unsur inti frase adalah unsur utama atau pokok, yaitu unsur yang diterangkan (D). Sedangkan atribut frase adalah unsur yang menerangkan (M).

Contoh:
Gedung sekolah sedang dipugar.
     D           M          M          D

Inti pada frase “gedung sekolah” adalah “gedung”.
Inti pada frase “sedang dipugar”  adalah “dipugar”.

25. Frase Atributif
Frase atributif (atau frase endosentris atributif) adalah frase yang terdiri atas unsur inti (diterangkan/D) dan unsur penjelas (menerangkan/M). Dalam satu frase, hanya boleh ditemukan satu unsur inti (D), sementara unsur penjelas boleh terdiri lebih dari satu unsur.

Contoh:
baju baru
  D     M

sebatang rokok kretek
       M         D       M

seorang guru
     M        D

26. Latar Belakang Karya Tulis
Latar belakang karya tulis ilmiah merupakan pendahuluan karya tulis dan berisi penjelasan singkat mengenai kenapa penulis tertarik untuk mengangkat suatu topik ke dalam karya tulis (umumnya berupa ulasan permasalahan yang terjadi sehingga penulis ingin mengungkapkan solusinya melalui karya tulis).

Contoh latar belakang karya tulis:
Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebagai kelanjutan dari Sekolah Dasar memang peranan penting dalam menciptakan manusia pembangunan yang bertaqwa kepada Allah SWT, dan biasanya mencakup wilayah yang luas dan kebanyakan berada di pusat-pusat kota, maka akan menciptakan siswa dari pedesaan sebagai siswanya yang merantau yang tidak bisa diawasi secara langsung oleh orang tuanya. Di lain pihak siswa yang hidup bersama orang tuanya di dekat lokasi sekolah menengah pertama tersebut tentu bisa diawasi oleh orangtuanya. Padahal semua yang merantau atau tidak mempunyai peluang-peluang yang sama untuk meraih prestasi  yang lebih baik.

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Gangga terletak di wilayah Lombok Barat bagian utara, menampung siswa dari pedesaan, sebagai perantau di samping siswa yang berada yang tinggal bersama orang tuanya di sekitar lokasi tersebut. Yang tentunya keberhasilan dari semua sista tersebut sangat dipengaruhi oleh pengawasan dari orang tuanya.

Berdasarkan latar belakang  di atas, maka peneliti tertarik mengangkat permasalahan tersebut untuk dilakukan penelitian dengan judul " Pengaruh Pengawasan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMPN 2 Gangga Tahun Pelajaran 2007/2008".

27. Setting Cerita
Menurut Abdurrosyid (2009:04), setting atau latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan situasi terjadinya peristiwa dalam cerita.

Setting dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok:
a.    Latar tempat, mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita.
b.    Latar waktu, berhubungan dengan masalah ‘kapan’ terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita.
c.     Latar sosial, mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial bisa mencakup kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, serta status sosial.

28. Latar Belakang Berdasarkan Tema Tertentu
Alasan atau latar belakang mengapa dipilihnya tema tersebut. 
Contoh Latar Belakang Berdasarkan Tema Tertentu:
Tema: reboisasi hutan
Kalimat latar belakang yang tepat untuk kalimat tersebut adalah...
Luas hutan semakin menyusut karena banyak penebangan

29. Tanggapan Terhadap Permasalahan
Memberikan tanggapan dengan baik dan benar terhadap suatu masalah.

Contoh Tanggapan Terhadap Permasalahan:
Pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2013 ini, bisa dianggap yang terburuk dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain menggunakan barcode dalam soal yang berpasangan dengan jawabannya sehingga jika mengganti ljk, maka harus mengganti soal juga. Dan banyak soal yang pendistribusiannya sangat lambat sampai ke beberapa tempat. Hingga banyak sekolah yang menunda pelaksanaan Ujian Nasional. 
Tanggapan terhadap masalah diatas adalah seharusnya pemerintah lebih mempersiapkan lagi segala teknis untuk pelaksanaan Ujian Nasional sehingga hal seperti itu tidak terjadi. 


30. Syarat-Syarat Kalimat Yang Baik
Kalimat yang baik yaitu kalimat yang dapat mudah dimengerti dan masuk akal. 
(1). Tidak menyimpang dari kaidah bahasa
(2). Logis atau dapat diterima nalar
(3). Jelas dan dapat menyampaikan maksud atau pesan dengan tepat



No. 1. Pokok pikiran dalam paragraf.
Ide pokok atau pokok pikiran adalah pernyataan yang menjadi inti pembahasan. Ide pokok terdapat pada kalimat pokok/ utama dalam setiap paragraf. Letak ide pokok biasanya terdapat pada awal atau akhir paragraf. Tetapi ada juga yang terletak di tengah paragraf bila paragraf tersebut termasuk paragraf deskripsi. Ciri kalimat pokok antara lain memiliki makna yang paling umum di antara kalimat-kalimat yang terdapat pada paragraph tersebut.
Contoh :
Rumah tinggalku sangat menyenangkan. Kakak dan adik-adikku serta aku merasa tentram bila berada di rumah. Kami bisa berdiskusi, bercengkerama, bersendagurau dan bermain bersama. Disamping tempatnya nyaman, jauh dari kebisingan suara mobil, juga penghuninya ramah tamah.
Ide Pokok / pokok pikiran : Rumah yang menyenangkan.

no. 2. Kalimat utama dalam paragraf.
Kalimat utama adalah kalimat yang di dalamnya terdapat ide pokok paragraf. Kalimat utama ini dijelaskan oleh kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut, yang disebut dengan kalimat penjelas. Nama lain untuk kalimat utama adalah kalimat topik. Kalimat penjelas yaitu kalimat yang menjelaskan kalimat utama.
Contoh:
1.                       Seseorang akan diuji dengan apa yang ia memiliki. Ketika ia memiliki ilmu, maka dia akan diuji dengan ilmu tersebut sejauh mana ilmu itu bermanfaat. Ketika seseorang mempunyai harta maka dia akan diuji dengan sejauh mana ia mampu mendistribusikan hartanya kepada orang lain.
2.                       Menkominfo Tifatul Sembiring mengancam akan menutup layanan Blackberry di Indonesia bila produsennya, Research in Motion (RIM), menolak untuk memblokir konten pornografi. ”Kami sudah memanggil RIM yang sudah bekerja sama dengan enam operator di Indonesia,” kata Tifatul di Jakarta, Selasa. Ia mengatakan, bila ternyata konten pornografi Internet masih dapat diakses melalui Blackberry, pihaknya akan dengan tegas memberikan teguran kepada pabrikan ponsel pintar tersebut. Menteri menyatakan tidak akan segan-segan menutup layanan Blackberry di Indonesia bila RIM menolak memblokir pornografi.
Kalimat  (1)  kalimat utamanya adalah  Seseorang diuji dengan apa yang ia miliki. Ide pokoknya adalah  ujian untuk seseorang  (atau bisa juga ujian untuk seorang manusia).  Kalimat (2) kalimat utamanya adalah  Menkominfo Tifatul Sembiring mengancam akan menutup layanan Blackberry di Indonesia bila produsennya, Research in Motion (RIM), menolak untuk memblokir konten pornografi. Ide pokoknya adalah  ancaman Menkominfo Tifatul Sembiring.

No. 3. Ikhtisar dari sebuah paragraf.
Ikhtisar adalah intisari dari beberapa kalimat dalam paragraf atau intisari beberapa paragraf dalam teks bacaan yang disusun bebas dalam satu bentuk tulisan baru tanpa mengubah isinya.
Contoh :
Bapak dan Ibu Guru, jasamu cukup besar kepada kami. Kami tidak dapat membalas jasa Bapak/Ibu kepada kami. Kepada adik-adikku kelas satu dan dua, kakak yakin selama kita bergaul, banyak sekali kesalahan yang kakak buat. Dalam kesempatan yang baik ini, kakak mohon maaf dan kalau ada kesalahan adik-adik kepada kakak, kakak telah memaafkannya. Kakak berpesan kepada kalian, rajin-rajinlah belajar, dengarkan, dan laksanakan apa yang disampaikan Bapak dan Ibu Guru, serta manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan kalian memperoleh hasil belajar yang lebih baik dari apa yang kami capai saat ini.
Ikhtisar : Perwakilan siswa kelas tiga menyampaikan terima kasih kepada gurunya. Ia juga berpesan kepada adik-adik kelasnya agar menjadi siswa yang baik dan meminta maaf atas kesalahankesalahannya.
No. 4. Kalimat simpulan untuk melengkapi paragraf.
Kalimat simpulan adalah kalimat yang menunjukan inti dari pembicaraan sebelumnya, kalimat simpulan berposisi di akhir paragraf.
"Jika anda yang masuk angin, dapat diobati dengan rimpang kencur. Penderita radang lambung dapat disembuhkan dengan rimpang kencur. JIka perut mual dan panas dalam, dapat dihilangkan dengan air rimpang kencur. Bahkan, urat tegang pun dapat disembuhkan dengan rimpang kencur."
Kalimat kesimpulan yang sesuai dengan isi paragraf di atas adalah..
a. Pantaslah banyak pabrik obat yang menggunakan rimpang kencur sebagai bahan bakunya.
b. Rimpang kencur dapat digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit manusia.
c. Selain untuk makanan, rimpang kencur dapat digunakan untuk obat yang mujarab
d. Rimpang kencur termasuk tanaman yang sangat bermanfaat bagi manusia.
e. Tanaman kencur memberi manfaat yang sangat banyak kepada manusia.
Jawaban: A.

No. 5. Resensi buku

 Resensi buku adalah ulasan/penilaian/pembicaraan mengenai suatu karya buku.
Hal yang tidak perlu dibahas dalam resensi buku adalah..
a. Kepengarangan
b. Ikhtisar buku
c. Kesimpulan
d. Manfaat
e. Latar tempat dan waktu
Jawaban: E

No. 6. Langkah-langkah meresensi buku.

Langkah-langkah meresensi buku adalah tahapan yang diambil dalam kegiatan penilaian suatu buku.
Langkah-langkah yang tidak perlu dalam penulisan resensi adalah..
a. Mencatat tahun terbit
b. Mencatat identitas buku
c. Mendaftar pokok isi buku
d. Memberikan komentar sisi buruknya
e. Memberikan saran
Jawaban: D

No. 7. Penulisan daftar pustaka.
Definisi daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit, tahun dan tempat terbit yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad.
Contoh:
Judul                        : Tata Bahasa Indonesia
Penulis                                     : Prof. Dr. Gorys Keraf
Penerbit                : Nusa Indah
Tempat                  : Ende
Tahun                      : 1993
Penulisan daftar pustaka yang tepat berdasarkan data tersebut adalah
Keraf, Gorys. 1993. Tata Bahasa Indonesia. Ende : Nusa Indah
No. 8. Surat kuasa
Surat kuasa adalah surat yang berisi perlimpahan wewenang dari seseorang kepada orang lain. perlimpahan wewenang ini dapat mewakili pihak yang memberi wewenang secara penuh.
Contoh :
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama                                        : Azhar Lubis
Tempat/Tgl. Lahir             : Medan/27 Agustus 1979
Pekerjaan                              : Pegawai Negeri Sipil
Alamat                                                       : Perumahan Reni Jaya Blok H/3 No.11 Pamulang, Tangerang, Banten
Memberikan kuasa pengambilan gaji untuk bulan Mei 2013, dikarenakan saya sedang melaksanakan ibadah umroh. Untuk mengambil gaji tersebut, saya akan memberikan kuasa kepada :
Nama                                        : Harry Santosa
Tempat/Tgl. Lahir             : Sumedang/14 April 1989
Pekerjaan                              : Pegawai Negeri Sipil
Alamat                                                       : Jl. Kemayoran Gempol RT. 1/7. Kel. Kemayoran, Kec. Senen, Jakarta Pusat
Demikian Surat Kuasa ini kami buat dengan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

                                                                                                                                                Jakarta, 30 Apr2013
Penerima Kuasa                                                                                                                            Pemberi Kuasa
No. 9. Kata penghubung antar kalimat yang tepat.
Kata penghubung antarkalimat adalah kata yang menjadi penghubung antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya dalam satu paragraf.
Contoh :
A)     Kamu tidak pantas berbicara seperti itu. Kamu terlalu memperturutkan emosi. Meskipun begitu, kamu masih bisa meminta maaf kalau berjumpa lagi dengannya.

B)     Ia sudah pergi jauh. Tak ada niatnya untuk kembali ke kampung halaman. Namun, semua yakin ia tidak akan bisa melupakan kedua orang tuanya.
No. 10. Kata penghubung untuk melengkapi paragraf rumpang.
 Kata penghubung (konjungsi) antarkalimat berfungsi menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat lainnya.

contoh : Di dalam negeri produksi sepatu melimpah di dalam negeri. Namun, Menteri Perdagangan belum menghentikan impor  sepatu dari Cina.

No. 11. Kata klise dalam hikayat.

 kata klise hikayat adalah kata-kata atau ungkapan yang telah kuno atau usang sehingga tak menyentuh perasaan lagi pemakaiannya yang berulang-ulang .

contoh : wajah adinda tak ubah nya sebuah bintang.

No. 12. Bahasa pralogis dalam hikayat.

Bahasa pralogis hikayat adalah bahasa yang dilebih-lebih kan/ berlebihan.

 contoh : Dilihatnya ada seekor semut, besarnya seperti kucing.

No. 13. Ciri istana sentris dari sebuah hikayat.
-        Terikat kepada kehidupan istana kerajaan
-        Bahanya klise
-        Anonim atau tidak ada pengarangnya
contoh nya :
Hikayat Raja Lapuk
Yang berceritaq tentang Raja Bawela yang sudah berumur tapi masih tidak mempunyai istri, membuat raja dan ibu suri cemas, sehingga mereka bernisiatif untuk mencari permaisuri untuk Bawela melalui sayembara yang disebarkan oleh Sang Patih.


No. 14. Pasal-pasal tentang perjanjian jual-beli.
Pasal 1
Pihak pertama pada tangga 00/00/2000 telah menjual kepada pihak kedua, dan pihak kedua telah member dari pihak pertama sebuah barang tahun 2000, beserta kelengkapan nya, dengan harga sebesar Rp.000.000,000,00. (                                 ) yang dibayar pihak kedua secara resmi.

Pasal 2
(1)   Barang tersebut dengan semua suratnya pada hari, ----/------/---- telah diserahkan oleh pihak pertama kepada pihak kedua dalam keadaan baik (mulus) sehingga pihak kedua, mulai hari ini, menjadi pemilik baru dan menguasai sepenuhnya barang yang dibeli itu.
(2)   Sedala keuntungan dan kerugian serta resiko atas barang tersebut mulai hari ini menjadi hak dan tanggung jawab pihak kedua.

Pasal 3
Pihak pertama menjamin bahwa barang tersebut sebelumnya benar-benar milik sendiri. Untuk itu, mengenai mobil tersebut, baik sekarang maupun di kemudian hari, pihak kedua tidak akan mendapat tuntutan dan/atau gugatan dari pihak lain yang menyatakan turut mempunyai hak lebih dahulu atas barang tersebut. Oleh karena itu, pihak kedua dibebaskan oleh pihak pertama dari segala tuntutan mengenai hal-hal tersebut.

Pasal 4
Untuk penjualan sebesar Rp.00.000.000,00 (                                             ) tersebut pada hari ini, sebelum penandatanganan surat perjanjian ini, telah diterima oleh pihak pertama dari pihak kedua. Untuk penerimaan uang itu, surat perjanjian ini, oleh kedua belah pihak dinyatakan berlaku pula sebagai kuitansi yang sah.

Pasal 5
(1)   Semua beban pihak sejak hari ini, bila balik nama mobil tersebut ke nama pihak kedua demikian pula segala biaya yang dikeluarkan untuk pembuatan perjanjian ini merupakan tanggungan dan harus dibayar oleh pihak kedua.
(2)   Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas barang ini ditanggung oleh pihak kedua.

Pasal 6
Tentang isi surat perjanjian ini dengan semua akibatnya, para pihak memilih domisili yang tetap dan umum di kantor panitera Pengadilan Negeri kota -----.
                   

No. 15. Watak seorang tokoh dalam drama.
                  Watak yaitu sifat / penokohan dari suatu tokoh dalam drama. Watak membahas mengenai karakter dan sifat tokoh dalam drama. Jika dilihat dalam dialog, watak tokoh bisa dilihat dari pembicaraannya dengan tokoh lain.
Contoh: A =” kamu sangat jahat sekali menendang pengemis itu”.
                  B =” ah, pengemis seperti itu memang pantas dibegitukan”.
                  A =” kamu tidak boleh seperti itu”.
                  B =”sudahlah kamu tidak usah ikut campur”.
Watak A: perhatian terhadap semua manusia, baik.
             B: jahat, tidak berperi kemanusiaan.
No. 16. Amanat dari novel.
                  Amanat yaitu pesan penting berupa nasehat yang terkandung dalam cerita untuk memberikan suatu pesan / nasehat pada pembaca.
Contoh: jadi, sebagai manusoia kita harus bisa lebih menghargai kehidupan di dunia salah satunya dengan car kita harus bersyukur atas pemberian dari tuhan.
No. 17. Tokoh antagonis dalam drama.
                  Tokoh antagonis yaitu tokoh jahat dalam sebuah drama atau tokoh penentang tokoh utama.
Contoh: dalam cerita bawang merah dan bawang putih. Bawang merah berperan sebagai tokoh antagonis karena jahat dan selalu berlawanan dengan bawang putih yang baik sebagai tokoh utama.
No. 18. Gerakan sebelum dialog dalam drama.
                  Gerakan sebelum berdialog dalam drama biasanya merupakan sebuah jeda. Diperlukan agar tokoh memunculkan mimik yang sesuai dengan dialog.
Contoh: A;”(cemberut) adik tidak ingin permen, tapi boneka itu”
No. 19. Bahasa penutup proposal.
                  Bahasa penutup proposal bersifat mengajak, memaksa, dan langsung untuk mengajak para donatur ikut serta dalam sebuah acara.
Contoh: Diharapkan kerjasama untuk saling ambil bagian dalam berlangsungnya acara ini. Semoga acara yang kita adakan berjalan lancar atas bantuan donatur sekalian.
No. 20. Sudut pandang.
Contoh:
Pak Balam menutup matanya kembali, dan dia terbaring demikian letih telah berbicara begitu banyak. Mereka duduk mengelilinginya dengan pikiran masing-masing. Cerita Pak Balam menimbulkan kesan yang dahsyat sekali dalam hati mereka. Mereka ingin dapat selamat sampai ke kampung, meninggalkan hutan dengan harimau maut jauh-jauh di belakang. Akan tetapi, mengakui dosa-dosa di depan kawan semua.

Sudut pandang pengarang yang digunakan dalam penggalan tersebut adalah ...
a.   orang ketiga terarah
b.   orang ketiga serba tahu
c.   orang ketiga sebagai sampingan
d.   orang ketiga di luar cerita
e.   orang ketiga sebagai pelaku utama

Jawaban b:
Sudut pandang dalam kutipan tersebut  disebut sebagai orang ketiga serba tahu, karena pengarang  hanya melaporkan semua tindak tanduk tokoh, yaitu Pak balam dan mereka.


No. 21. Amanat

Contoh:
“Tidak, tidak, tak boleh engkau ber buat begitu,” seru Wak Katok, “Apa dosaku, maka aku di siksa serupa ini?”
“Dosa Wak Katok?” kata Buyung. “Dengarlah, dosa-dosa Wak Katok dahulu kami lakukan, dosa  Wak Katok hendak membunuh kami dan telah membunuh Pak Haji, kami maafkan, biarkan hakim mengadili Wak Katok di dunia ini, dan Tuhan nanti di akhirat untuk dosa-dosa itu semuanya. Tetapi, Wak Katok telah menipu orang banyak. Wak Katok katanya guru dan pemimpin,tetapi Wak Katok telah memberi pelajaran palsu,mantra palsu, jimat palsu. Dalam hati Wak Katok selama ini bukan manusia yang bersarang, tetapi harimau yang buas. Kamu hanya hendak mengumpan harimau dengan harimau. . . .”  
                                                                               (Harimau!. Mochtar Lubis)

Amanat penggalan novel tersebut adalah . . . .
A.      Harimau harus di umpan dengan harimau.
B.      Manusia yang berdosa akan di hukum di akhirat.
C.      Jimat dan mantra palsu tidak perlu di takuti.
D.      Orang jahat harus diumpamakan harimau.
E.       Kebohongan pada akhirnya akan terungkap juga.

JAWABAN: E

No. 22. Watak.

Contoh:
Bacalah kutipan novel berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal!
(1) Layang-layang Adi tiba-tiba menukik dari atas menyambar layang-layang Badu. (2) Akibatnya, ada bagian kertas layang-layang Badu yang robek. (3) Dan... ketika diadu kembali, layangan Badu pun putus. (4) Badu memandang layang-layangnya seolah-olah tidak percaya. (5) Perasaan sedih dan malu menjadi satu. (6) Akhirnya Badu mengakui kekalahannya.

Watak tokoh Badu pada kutipan novel tersebut adalah ...
A. pemalu C. berjiwa besar
B. sombong D. angkuh

KUNCI JAWABAN : C

No. 23. Kalimat fakta.
Kalimat Fakta adalah kalimat yang berisi peristiwa atau berita yang pasti. Mempunyai data yang valid dan dapat dibuktikan.
Contoh: 14 febuari 2012 bazzar SMAN2 BANDUNG di laksanakan di sabuga (sarana budaya ganesa).
No. 24. Inti frase
                  Inti frase adalah unsur utama atau pokok yang diterangkan.
Contoh: gedung sekolah sedang dipagar.
No. 25. Frasa atributif
Frasa atributif yaitu frasa yang salah satu unsurnya mempunyai perilaku sintaksis yang sama dengan keseluruhannya, dan yang lain itu menjadi atributnya. Frasa ini berinduk satu.

Frasa atributif yaitu frasa yang pola pembentuknya menggunakan pola DM atau MD***. contoh : Ibu kandung (DM), tiga ekor (MD).
***Selain pembagian jenis frase di atas, adapula pembagian jenis frase lain yang didasarkan atas unsur D-M dan M-D (D = Diterangakn, M = Menerangkan).
1. Frase D-M, contoh: siswa SMAN 7 (siswa = D, SMAN 7 = M)
2. Frase M-D, contoh: sangat tinggi (sangat = M, tinggi = D)
Contoh:
- Buku kamus. Buku adalah induknya dan kamus adalah atributnya.
- Siswa SMAN 7 (Siswa sebagai inti frase, sedangkan SMAN 7 sebagai pelengkap frase), mengendarai motor (mengendarai sebagai inti, sedangkan motor sebagai pelengkap).
 Contoh: buku kamus. Buku adalah induknya dan kamus adalah atributnya.

No. 26. Latar belakang dalam karya tulis ilmiah.
 Biasanya disertai penjelasan singkat apa yang akan dibahas pada skripsi tersebut, biasanya memberikan sedikit data atau fakta untuk mendukung suatu skripsi. penulisan dalam hal ini di tekankan harus jelas agar memudahkan pembaca memahami isi dari latar belakang skripsi tersebut. Sekali lagi saya tekankan pilih lah kata-kata atau kalimat yang bisa merangkum maksud/tujuan/pembahasan skripsi tersebut pada saat anda menulis latar belakangnya.
A. Latar Belakang.
B. Identifikasi Masalah.
C. Perumusan Masalah.
D. Tujuan Penelitian.
E. Manfaat Penelitian.
F. hipotesis.
G. batasan istilah.

No. 27. Setting dalam cerita/ cerita.

Setting adalah segala keterangan mengenai, tempat, waktu dan suasana dalam cerita. Latar atau setting cerita dapat dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. latar tempat adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang tempat terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar tempat bisa dirumah, dikampung, di kerajaan, diangkasa etc. 
2. latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam cerita. Seperti jam, tanggal, hari atau bulan. 
3. latar suasana adalah penjelasan mengenai suasana pada saat peristiwa terjadi. Latar suasana dapat berupa suasana bahagia, sedih, haru ataupun duka. 
4. latar atau setting cerita merupakan salah satu bagian yang paling penting dalam sebuah cerita karena latar atau setting dapat mempengaruhi imajinasi pembaca.
No. 28. Latar belakang / rumusan masalah berdasarkan tema tertentu.
Judul: Efektivitas Pembelajaran Kontekstual Model Pengajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan Mutu dan Penguasaan.....Materi Pelajaran ....
Rumusan Masalah.
Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka peneliti merumuskan permasalahannya sebagai berikut:
1.     Bagaimana peningkatan ….
2.     Bagaimana pengaruh …(dalam contoh ini, rumusan masalah masih memiliki beberapa varian).
No. 29. Tanggapan dalam permasalahan / opini
                  Opini adalah pendapa, pikiran, atau pendirian terhadap sesuatu.
Contoh: menurut kita sukses dimulai dari diri kita sendiri, tetapi menurut oranglain sukses itu datangnya dari takdir.
No. 30. Syarat kalimat yang baik
                  Syarat-syarat kalimat efektif:
1. KESATUAN GAGASAN
Memiliki subyek,predikat, serta unsur-unsur lain ( O/K) yang saling mendukung serta membentuk kesatuan tunggal.

2. KESEJAJARAN
Memiliki kesamaan bentukan/imbuhan. Jika bagian kalimat itu menggunakan kata kerja berimbuhan di-, bagian kalimat yang lainnya pun harus menggunakan di- pula.

3. KEHEMATAN
Kalimat efektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. Kata-kata yang berlebih. Penggunaan kata yang berlebih hanya akan mengaburkan maksud kalimat.

4. PENEKANAN
Kalimat yang dipentingkan harus diberi penekanan.

5. KELOGISAN
Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsur-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis/masuk akal.

Contoh:
 1. Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan ( tidak efektif )
Seharusnya : Saran yang dikemukakannya akan kami pertimbangkan.

2. Sejak dari pagi dia bermenung ( tidak efektif )
Seharusnya : Sejak pagi dia bermenung.


  
Anggota:
1.     Ajeng laras (02)
2.     Asrinia d (05)
3.     Kezia e (17)
4.     Denia d (42)
5.     Eko w (10)
6.     Dendi (07)
7.     Pandu d (30)
8.     Isal a (14)
9.     A Rafu a (01)
10.  Tika p (33)
11.  Faris m (12)
12.  Nukhbah k (28)